Dalam sejarah peradaban manusia, hanya terjadi satu kali kasus manusia yang mempekerjakan jin yang benar-benar dalam artian yang sebenarnya. Yaitu apa yang dilakukan oleh Nabi Sulaiman ‘alaihis salam. Sedangkan di zaman sekarang, kalau ada orang yang mengaku punya pelayan atau karyawan dari golongan Jin, bisa dipastikan bahwa itu bukan dalam artian yang sebenarnya. Justru dialah yang diperalat dan diperbudak oleh Jin.
Kenapa begitu? Karena apa yang dilakukan oleh Nabi Sulaiman, itu fasilitas khusus dan perlakuan istimewa dari Allah yang hanya diberikan kepadanya, tidak kepada yang lain. Dan itu merupakan mukjizat sebagai bukti akan kebenarannya sebagai seorang utusan Allah.
“Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya. Dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syetan-syetan, semuanya ahli bangunan dan penyelam, 038. dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.” (QS. Shad: 35-38).
“Dan kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syetan-syetan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah kami memelihara mereka itu.”
“Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).” (QS. An-Naml: 17)
“Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaan Sulaiman) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.” (QS. Saba’: 12).
Apa Pendapat Ulama’?
Dalam Kitab Tafsir disebutkan: Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaan Sulaiman) dengan izin Tuhannya (atau: atas perintah Allah). Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami (atau: yang Kami perintahkan pada mereka agar mentaati Sulaiman), Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. (yaitu: di akhirat nanti).” Itulah tafsiran yang dikatakan oleh mayoritas ulama’ tafsir.
Ada pula yang mengatakan bahwa hukuman itu akan mereka rasakan di dunia, seperti yang dikatakan oleh Imam as-Suddiy. Karena Allah telah menugaskan malaikat untuk mengawasi mereka. Malaikat itu membawa cemeti yang terbuat dari api. Apabila ada yang membangkah perintah Nabi Sulaiman, malaikat yang tidak mereka lihat akan memukulnya dengan cemeti itu, sehingga ia akan terbakar. (Kitab Tafsir al-Qurthubi: 14/ 270).
Sumber : http://www.rinduallah.com
Sumber : http://www.rinduallah.com
0 komentar:
Posting Komentar